nc efi placeholder

Orang yang menderita salah satu gangguan akibat penyalahgunaan narkoba dapat memperoleh manfaat dari bantuan psikiater. Psikiater dapat memberikan informasi yang berharga tentang cara mengatasi kondisi-kondisi ini dan bagaimana menemukan pengobatan terbaik untuk mereka. Beberapa contoh penyakit yang disebabkan karena penyalahgunaan narkoba antara lain:

Gangguan kejiwaan

Gangguan kejiwaan adalah penyakit mental yang menyebabkan stres emosional dan mental yang parah. Gangguan kejiwaan yang paling umum adalah depresi, kecemasan, gangguan bipolar dan skizofrenia. Gejala-gejala gangguan kejiwaan bervariasi, tergantung pada jenis gangguan dan individu. Gejala yang paling umum meliputi perubahan suasana hati, pikiran, perilaku atau fungsi sehari-hari.

Kecemasan

Kecemasan adalah perasaan takut, khawatir, atau gelisah. Kecemasan dapat mencakup banyak emosi negatif seperti kegugupan dan ketakutan. Perasaan cemas dapat terjadi ketika ada gangguan yang signifikan dalam kehidupan sehari-hari atau rutinitas. Misalnya, harus pindah ke lingkungan yang tidak dikenal atau memulai pekerjaan baru adalah contoh situasi yang dapat menyebabkan kecemasan bagi sebagian orang.

Kecemasan dapat disebabkan oleh sejumlah faktor termasuk stres, trauma, dan depresi semua umumnya dialami oleh mereka yang menderita masalah kecanduan. Untuk membantu mengelola gejala-gejala kondisi ini, psikiater dapat meresepkan obat-obatan seperti benzodiazepin yang memiliki efek sedatif serta antidepresan yang mengobati gejala depresi seperti tingkat energi yang rendah dan kesedihan; namun, penting untuk dicatat bahwa obat-obatan ini hanya boleh digunakan di bawah pengawasan medis karena risiko yang terkait dengan penggunaan jangka panjang (yaitu, ketergantungan).

psikiater

Psikosis

Psikosis adalah kondisi mental di mana orang kehilangan kontak dengan realitas, yang mengakibatkan pemikiran dan persepsi realitas yang terdistorsi. Ini adalah salah satu gejala penyakit mental yang paling umum. Psikosis dapat disebabkan oleh beberapa faktor, termasuk:

  • Skizofrenia
  • Gangguan bipolar
  • Gangguan stres pasca-trauma (PTSD)

Gangguan stres pasca-trauma (PTSD)

Gangguan stres pasca-trauma (PTSD) adalah gangguan kecemasan yang disebabkan oleh pengalaman atau menyaksikan peristiwa traumatis. PTSD dapat berkembang setelah seseorang terpapar pada peristiwa atau cobaan yang menakutkan di mana mereka merasa hidup mereka atau hidup orang lain terancam. Contoh peristiwa tersebut termasuk kekerasan pribadi seperti pemerkosaan, penjambretan, dan pelecehan anak; bencana alam atau buatan manusia seperti gempa bumi dan banjir; kecelakaan seperti tabrakan mobil dan kebakaran; dan situasi pertempuran militer.

Gangguan stres pascatrauma mempengaruhi orang secara berbeda, tergantung pada sifat trauma mereka dan berapa lama sejak mereka terpapar trauma tersebut. Gejala-gejalanya dapat mencakup kilas balik, mimpi buruk, kesulitan tidur nyenyak di malam hari, kesulitan berkonsentrasi di siang hari, mudah tersinggung dan ledakan kemarahan tanpa sebab (disebut “kilas balik”), merasa mati rasa di dalam meskipun tampak dari luar (“mati rasa”), kehilangan minat dalam kegiatan yang dulunya menyenangkan (“anhedonia”).

Depresi

Depresi bukanlah tanda kelemahan atau cacat karakter. Ini adalah gangguan medis yang menyebabkan rasa sakit dan kehilangan emosional. Depresi bisa bersifat jangka pendek atau jangka panjang, tetapi sebaiknya selalu mencari bantuan dari psikiater jika Anda mengalami gejala depresi.

Depresi dipicu oleh peristiwa traumatis, seperti kematian orang yang dicintai, perceraian, masalah keuangan atau kehilangan pekerjaan. Anda mungkin juga mengalami kecemasan yang berkaitan dengan depresi karena hal itu memengaruhi setiap aspek kehidupan Anda dan membuat Anda merasa seperti tidak ada jalan keluar.

Psikiater dapat membantu mereka yang menderita penyakit mental dengan memberi mereka perawatan yang mereka butuhkan. Mereka juga memiliki peran dalam program rehabilitasi narkoba karena mereka dapat mengidentifikasi dan mengobati orang-orang yang kecanduan narkoba atau alkohol. Kami berharap artikel ini telah memberi Anda wawasan tentang pentingnya peran psikiater dalam proses rehabilitasi narkoba.